“Penggunaan Kertas Warna Sebagai Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Konsep Pecahan Sederhana Di Kelas III Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Giri Mekar Kecamatan Ciater Kabupaten Subang).

Skripsi ini berjudul “Penggunaan Kertas Warna Sebagai Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Konsep Pecahan Sederhana Di Kelas III Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Giri Mekar Kecamatan Ciater Kabupaten Subang). Latar belakang penulis mengambil judul ini karena Siswa merasa bosan ketika mengikuti pelajaran matematika dan terlihat malas untuk belajar matematika. Terkadang guru merasa kesulitan ketika sedang menjelaskan materi yang diajarkan dan harus mengulang berkali-kali materi yang sama. Adapun masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah: “Bagaimana penggunaan kertas warna sebagai alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan?” Agar permasalahan di atas dapat terarah, maka akan dijabarkan masalah tersebut ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana cara penggunaan kertas warna sebagai alat peraga untuk menjelaskan konsep pecahan, di kelas III SD Negeri Giri Mekar terhadap pembelajaran pecahan? (2)Bagaimana hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran konsep pecahan di kelas III SD Negeri Giri Mekar dengan menggunakan alat peraga kertas warna? (3) Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan kertas warna? Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menggunakan desain Kemmis dan Taggart yang terdiri dari Perencanaan (Plan), Tindakan (Action), Pengamatan (Observe), dan Refleksi (Reflecy). Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan tes. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik analisis data yaitu teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Penggunaan kertas warna pada siswa kelas III-A sangat mudah. Siswa akan melipat kertas sesuai nilai pecahan yang diminta. Hasil belajar siswa pada materi pecahan mengalami kenaikan. Selain kenaikan dalam nilai siswa juga banyak hal positif yang diperoleh seperti, mengalami kenaikan dalam aktivitas belajar siswa, interaksi antara siswa dengan guru mengalami peningkatan, serta siswa mulai menghargai siswa yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu adanya umpan balik (feedback) antara guru dengan murid. Yang terpenting adalah siswa tidak mempunyai anggapan bahwa matematika adalah pelajaran sulit yang takut untuk mereka hadapi. Justru matematika adalah pelajaran yang dapat siswa pelajari dan siswa gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan alat peraga kertas warna mendapat respon positif dari siswa kelas III-A SDN Giri Mekar. Selain penggunaan kertas warna dapat meningkatkan aktifitas siswa ketika pembelajaran berlangsung, siswa pun dapat lebih mudah memahami materi pecahan yang terkadang sulit tanpa menggunakan alat peraga. Selain itu hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Peneliti menyampaikan kepada beberapa pihak yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika, dengan harapan agar proses pembelajaran matematika untuk kedepannya bisa lebih baik dan lebih efektif. Sebagai upaya dalam mewujudkan siswa yang memiliki kecakapan dan keterampilan berpikir, untuk bekal siswa agar bisa menjadi bagian dari masyarakat. Pembelajaran akan mencapai hasil yang maksimal apabila adanya dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari siswa itu sendiri, guru, pihak sekolah, dan dinas pendidikan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai